PENERAPAN PRINSIP 2G (GREEN MARKET X GSHOP) SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN DARURAT SAMPAH PLASTIK KALA PANDEMI
Oleh : Suhaila Rizky Nasution
Pendahuluan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya penanggulangan penularan virus Covid-19 memberi dampak besar bagi pola kebiasaan masyarakat dan lingkungan. Di masa pandemi, masyarakat diharuskan untuk membatasi kegiatan di luar rumah sehingga kebanyakan dari kita lebih memilih untuk membeli kebutuhan rumah tangga melalui e-commerce. Mudah, praktis, dan hemat menjadi alasan pokok bagi masyarakat untuk berbelanja online melalui beragam e-commerce. Berdasarkan penelitian Permana, dkk (2021) pandemi Covid-19 di Indonesia berpengaruh cuk up signifikan terhadap pola penggunaan e-commerce oleh masyarakat sebagai sarana pemenuhan kebutuhan. Jaminan harga lebih murah daripada retail offline pun menjadi daya tarik dari ribuan produk yang ditawarkan. Berdasarkan studi Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terkait ‘Dampak PSBB dan WFH Terhadap Sampah Plastik di Kawasan Jabodetabek’ menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kegiatan belanja online oleh mayoritas masyarakat Jabodetabek selama PSBB. Hal ini juga berbanding lurus dengan penggunaan layanan delivery makanan cepat saji melalui jasa delivery online yang cenderung meningkat belakangan ini.
Maraknya kegiatan belanja online dan delivery makanan membawa dampak yang cukup besar pada penggunaan plastik sebagai pembungkus paket dari produk yang diantarkan. Paket dari kegiatan belanja online 96% nya dibungkus dengan plastik yang cukup tebal dengan tambahan Padahal, timbunan plastik hanya 10-15% saja yang telah didaur ulang, 60-70% nya ditimbun di tempat pembuangan akhir, dan 15- 30% belum terkelola sampai terbuang ke lingkungan terutama perairan seperti sungai, danau, pantai, dan laut (Hadi, 2018). Plastik yang digunakan sebagai pembungkus paket baik itu dari belanja online ataupun delivery makanan menimbulkan tumpukan sampah plastik yang dapat mengotori lingkungan. Alhasil, jumlah sampah plastik dari bungkus paket dapat melebihi produk yang dibeli. Indonesia bahkan digadang-gadang memiliki status darurat sampah sebagai negara penyumbang sampah plastik di laut nomor dua sedunia. Seperti yang kita ketahui, sampah plastik termasuk jenis sampah anorganik dan membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai. Sebab itu, perlu adanya inovasi juga solusi untuk menekan tingginya angka penumpukan sampah plastik yang dihasilkan dari kegiatan belanja online selama pandemi yang kian marak akhir-akhir ini.
Isi
Pada masa pandemi kegiatan sosial masyarakat dibatasi, tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan pemakaian plastik dapat terus melonjak. Hal ini terjadi seiring dengan maraknya aktivitas jual-beli online melalui platform digital seperti Shopee, Tokopedia, dan e-commerce lainnya. Aplikasi penyedia jasa jual-beli online tersebut menggunakan plastik sebagai pembungkus paket berisi produk yang dibeli oleh pelanggan. Makin tinggi aktivitas belanja online, makin bertambah pula sampah plastik di lingkungan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa keadaan di masa pandemi juga tidak memungkinkan bagi masyarakat terlalu sering keluar rumah untuk berbelanja. Maka dari itu, kegiatan belanja online harus dilakukan tanpa meningkatkan pencemaran sampah plastik di lingkungan sekitar.
Untuk mendukung program pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19 sekaligus menangani darurat sampah plastik dimasa pandemi akibat transaksi jual-beli online, maka langkah yang dapat diambil sebagai inovasi pendukung kebutuhan rumah tangga masyarakat berupa penggunaan aplikasi GShop. GShop merupakan inovasi e-commerce berbasis ramah lingkungan dengan menerapkan prinsip Green Market. Aplikasi GShop adalah aplikasi jual-beli online yang khusus menawarkan produk-produk ramah lingkungan dengan memanfaatkan sampah plastik yang telah ada agar dapat digunakan kembali dan tanpa menggunakan plastik sebagai kemasan pembungkus produknya. Aplikasi inovatif GShop hanya menjual produk-produk ramah lingkungan seperti produk daur ulang dan ecobrick sesuai dengan prinsip Green Market. Prinsip ini berlandaskan pada kebersihan dan kesehatan lingkungan yang ditujukan sebagai upaya mengendalikan darurat sampah plastik yang berasal dari bungkus paket belanja online. Prinsip Green Market mencakup produksi, distribusi, hingga konsumsi.
- Produksi
Dalam hal produksi, mitra GShop akan memproduksi produk yang ramah lingkungan, salah satunya adalah daur ulang produk dan ecobrick. Produksi dilakukan dengan membuat ecobricks yang memanfaatkan kembali sampah-sampah plastik agar bisa digunakan kembali. Ecobrick merupakan teknik pengelolaan sampah plastik yang terbuat dari botol-botol plastik bekas yang didalamnya diisi berbagai sampah plastik hingga penuh lalu dipadatkan sampai menjadi keras. Produk ecobricks akan menjadi ikon utama bagi aplikasi GShop. Sesuai dengan tujuan penggunaan aplikasi GShop dan penerapan
Green Market, maka produksi dilakukan dengan mengurangi sampah-sampah plastik untuk dimanfaatkan kembali menjadi barang yang lebih berguna.
- Distribusi
Sama halnya seperti e-commerce pada umumnya, produk GShop juga meengharuskan adanya perlindungan pada paket yang akan dikirimkan kepada pembeli. Pembungkusan paket tidak menggunakan plastik dan bubble wrap. Paket dibungkus dengan kertas koran dan menggunakan tumpukan sabut kelapa sebagai pengganti bubble wrap. Inovasi ini ditujukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan plastik sebagai pembungkus paket. Kertas koran dan sabut kelapa merupakan alternatif pengganti plastik yang mudah terurai sehingga pengendalian sampah plastik dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
- Konsumsi
Produk-produk yang dijual pada platform GShop berpegangan pada prinsip bebas plastik kemasan sehingga dapat mengurangi tingkat pencemaran sampah plastik di lingkungan sekitar. Khusus untuk produk makanan mentahan, mitra GShop tidak menggunakan plastik/ styrofoam sebagai medianya. Melainkan, penggunaan kemasan food grade yang terbuat dari kertas hingga sedotan stainless yang dapat digunakan berkali-kali.
Penerapan Green Market pada aplikasi GShop sebagai upaya pengendalian darurat sampah plastik di Indonesia merupakan satu inovasi dan solusi alternatif yang efisien dalam pengendalian ekonomi dan lingkungan. GShop tidak hanya berupaya untuk menggantikan plastik sebagai kemasan untuk produknya, tetapi juga mengurangi konsumsi plastik bahkan tidak menggunakannya sama sekali dengan memanfaatkan sampah plastik. Sistem ecobrick dalam produksi produk-produk GShop diharapkan mampu memberi dampak besar bagi kesehatan lingkungan. Pengelolaan sampah plastik dengan sistem ecobrick sehingga menciptakan suatu produk baru yang bermanfaat, seperti kursi dan meja. Selain itu, untuk produk daur ulang yang ditawarkan oleh GShop memiliki kesamaan fungsi dengan produk aslinya dan harganya yang murah. Hal ini dapat menjadi daya tarik bagi calon pembeli. Dengan berbelanja online pada aplikasi GShop, masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam mengurangi sampah plastik yang selama ini dihasilkan dari kemasan plastik.
Penutup
Sampah plastik termasuk masalah kesehatan dan kebersihan lingkungan yang berstatus darurat di Indonesia. Kondisi ini dipicu dengan adanya kebijakan pembatasan kegiatan sosial oleh pemerintah sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 di masa pandemi yang mendorong masyarakat untuk berkerja dan bersekolah dirumah saja, termasuk berbelanja secara online. Aktivitas belanja online ini meningkatkan angka sampah plastik di lingkungan. Sampah plastik berasal dari kemasan plastik sebagai pembungkus paket. Makin tinggi aktivitas belanja online, makin bertambah pula sampah-sampah plastik di sekitar. Untuk itu, perlu adanya aplikasi inovatif GShop yang tidak hanya mengurangi penggunaan plastik sebagai pembungkus paket produknya, tetapi juga mendukung upaya pengendalian plastik dengan hanya menjual produk-produk ramah lingkungan, seperti produk daur ulang dan ecobrick. Tentunya, upaya ini tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat untuk berbelanja online melalui GShop. Dengan mendukung upaya penggunaan aplikasi GShop, masyarakat ikut berperan aktif dalam pengendalian sampah plastik yang kian merajalela di masa pandemi ini. Selain itu, produk yang ditawarkan oleh platform digital ini bukanlah produk sekali pakai, sehingga dapat menghemat pengeluaran masyarakat sejalan dengan perekonomian yang belum stabil pada masa pandemi sekarang ini.
Prinsip Green Market plikasi e-commerce GShop tidak akan membawa dampak nyata bagi lingkungan jika tidak didukung dengan perkembangan teknologi dan pemasaran gaya hidup bersih masyarakat. Oleh karena itu, dukungan pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk kemajuan dan popularitas e-commerce yang menerapkan prinsip Green Market ini. Sosialisasi pemerintah akan pentingnya mengurangi sampah plastik di masa pandemi dengan penggunaan aplikasi GShop akan sangat membantu mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh sampah plastik. Dengan membeli produk dari GShop, kita bisa membawa perubahan besar bagi lingkungan sekitar untuk Indonesia yang lebih bersih dan bebas plastik.
Good Bye Plastic!
Lampiran
Gambar 1. Kemasan Plastik Pembungkus Paket dari Belanja Online
(Sumber foto: Dokumen Penulis)
Gambar 2. Produk Ecobricks yang Ditawarkan pada Aplikasi GShop
(Sumber foto : Sekartaji, 2016)
DAFTAR PUSTAKA
Andriastuti, Bella Tri; Arifin; Fitria, Laili. 2019. Potensi Ecobrick Dalam Mengurangi Sampah Plastik Rumah Tangga di Kecamatan Pontianak Barat. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol. 07, No. 2, 2019: 055 – 063
Apriyani, A., dkk. 2020. Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Ecobrick. Jurnal Masyarakat Berdaya dan Inovasi 1 (1), 2020, 48-50
Isyrin, Mei. 2012. Analisis Dampak Impor Sampah Plastik Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Hidup di Indonesia. Universitas Sriwijaya
Permana, Alvin E., dkk. 2021. Analisa Transaksi Belanja Online Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal TEKNOINFO, Vol. 15, No. 1, 2021, 32-37, ISSN: 2615-224X DOI : 10.33365/jti.v15i1.868
Purwaningrum, P. 2016. Upaya Mengurangi Timbulan Sampah Plastik di Lingkungan. Jurnal Teknik Lingkungan Vol 8 No.2, Desember 2016
Suminto, Sekartaji. 2017. Ecobrick: Solusi Cerdas dan Kreatif Untuk Mengatasi Sampah Plastik. Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk) Vol 3 No 1 Edisi Januari-Juni 2017 Hal 26-34
http://lipi.go.id/berita/single/Peningkatan-Sampah-Plastik-dari-Belanja-Online-dan-Delivery-Selama-PSBB/22037 diakses 30 Juni 2021, pukul 20.48 WIB
Biodata Penulis
Saya Suhaila Rizky Nasution dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. Saya berdedikasi untuk mengembangkan skill dan minat yang saya miliki, salah satunya adalah menulis.
0 Comments