Pendidikan lanjutan fauna atau Dikjut fauna merupakan acara kedua dari rangkaian dikjut VETPAGAMA. Acara ini berupa penelitian tentang Macaca fascicularis di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 April 2016. Sebelum melakukan penelitian ada beberapa persiapan yang dilakukan antara lain pemberian materi ruang, penyusunan proposal penelitian, presentasi proposal dan survey.

            Pemberian materi ruang diadakan dua kali. Pemberian materi yang pertama yaitu tentang Konservasi yang diberikan pada hari Kamis, tanggal 21 Maret 2016 dan materi yang kedua tentang penyusunan proposal dan materi & metode penelitian yang diberikan pada hari  tanggal 23 Maret 2016, keduanya bertempat di Kandang Semoet (Sekretariat VETPAGAMA).

            Setelah pemberian materi ruang, kami melakukan survey pada hari Minggu, 3 April 2016 dengan tujuan untuk melihat jalur transek yang akan dipakai karena kami memakai metode penelitian transek jalur, estimasi waktu penelitian dan simulasi cara penghitungan Macaca fascicularis. Pengamatan saat survey dilakukan mulai pukul 14.00 WIB. Proposal penelitian dengan judul “Estimasi Populasi Macaca fascicularis di Tlogo Muncarmulai disusun setelah pemberian materi ruang dan survei. Proposal penelitian yang kami susun direvisi sebanyak 3 kali, karena kesalahan penulisan, pemilihan kata dan beberapa susunannya. Saat proposal telah direvisi sebanyak 2 kali, kami anggota wiramuda mempresentasikan proposal tersebut didepan anggota penuh VETPAGAMA pada hari Selasa, 12 April 2016. Ketika presentasi cukup banyak pertanyaan, saran dan kritik yang dilontarkan sehingga sangat membantu bagi kami. Presentasi telah selesai namun kami masih memiliki tanggungjawab untuk memperbaiki dan menambahi kekurangan dalam proposal yang kami susun. Pada hari Jumat, 15 April 2016 kami memberikan proposal yang sudah diperbaiki.

            Saat presentasi proposal kami masih memiliki banyak permasalahan, sehingga dirasa perlu untuk melakukan survey kembali. Pada survey kedua kami berangkat pada jam yang sama saat penelitian nanti, sehingga dapat menggambarkan kondisi yang hampir sama dengan saat penelitian nanti. Kami juga menyusuri kedua jalur yang akan kami pakai sebanyak 2 kali yang dilakukan saat pagi hari dan siang hari. Selain melakukan simulasi praktik dilapangan kami juga mencari informasi yang kami butuhkan di Balai Taman Nasional Gunung Merapi di Jalan Kaliurang, namun karena sudah terlalu sore sehingga kami harus kembali pada keesokan harinya.

            Satu hari sebelum keberangkatan kami mengadakan briefing. Tiba pada hari dilaksanakannya dikjut fauna, kami berjumlah 4 orang anggota wiramuda ditemani 6 anggota penuh berangkat dari Kandang Semoet sekitar pukul 07.03 WIB dan sampai di lokasi pada pukul 07.53 WIB. Pengamatan dilakukan pada 2 jalur wisata yaitu jalur Plawangan dan Pronojiwo yang masing – masing diteliti oleh 2 anggota wiramuda. Pengamatan dimulai pada pukul 08.15 dan berakhir pada pukul 11.15 WIB. Setelah selesai pengamatan kami berkumpul di taman dekat dengan air terjun, untuk mengumpulkan data dan beristirahat. Kami mendapatkan hasil sebanyak 128 ekor Macaca fascicularis yang teramati. Setelah data direkap pada pukul 12.05 kami kembali ke Kandang Semoet.

Penulis Kandi

Categories: Artikel

2 Comments

Risna · September 2, 2019 at 2:35 am

Macaca fascicularis, hewan apa ini?

    vetpagama · September 11, 2019 at 2:50 pm

    Monyet ekor panjang kak

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.